
Kuperhatikan segala yang kumiliki sekarang, segala peralatan yang merupakan sarana dalam pemenuhan kepentinganku sehari-hari. Drawing pen, buku, pensil, setip, kamera, handphone, tempat minum, tempat pensil, etc. Lucunya aku baru menyadari betapa berharganya mereka setelah aku kehilangan. Namun aku juga bersyukur karena akhirnya aku bisa sadar kalau mereka ternyata adalah hal-hal berharga yang seharusnya kujaga dengan sebaik mungkin.
Setelah melihat informasi nilai di KPFT (Kantor Pusat Fakultas Teknik) saya mengambil kartu KIK, sewaktu mengambil kartu KIK, barulah saya tersadar bahwa SIM saya sudah tidak ada pada tempatnya. Betapa galaunya saya sewaktu itu, misi menyusuri jalan, bedah kamar, tanya security, pergi ke tempat yang sebelumnya saya kunjungi pun dilancarkan. Pada saat itu saya beranggapan bahwa SIM saya ada di dalam kamar. Jadi saya dan ibu fokus mencari di kamar saya dan sekitarnya. Baru beberapa hari setelah insiden kehilangan SIM tersebut. Ada seorang adek kecil dan remaja wanita datang ke rumah saya, mengantarkan SIM tersebut. Untuk menjamunya, Ibu membelikan mie ayam yang lewat di depan rumah juga membawakan buah-buahan yang ada di kulkas dan krupuk kentang. Sewaktu mereka hendak pulang ternyata hujan deras, jadi mereka pulang di tengah hujan yang relatif lebat tersebut.
Lagi..hari itu saya insya Allah sedang puasa, kemudian sorenya ada les dan waktu maghrib berada di tempat les. Sebelum berangkat saya bawa bekal roti tawar, Bapak lihat, kemudian Bapak tanya,"Sudah bawa minum belum?". "Belum.",jawab saya. "Ya bawa minum.", jawab Bapak.
Kemudian saya kembali lagi ke dalam rumah mengambil botol minum warna hitam di kamar saya dan mengisinya dengan air kemudian saya masukkan ke dalam tas. Nah pendek ceritanya botol minum itu ceritanya entah berada di mana setelah kejadian itu.. Betapa mirisnya. Mungkin waktu itu saya menyepelekan keberadaan botol minum itu.. Harusnya saya sadar, betapa sayangnya kakak saya memberikan botol minum itu pada ibu saya yang kemudian ibu saya memberikan ke saya. Berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk menjadikan botol itu berada di tangan saya? Botol ini berasal dari Eropa, berarti membutuhkan biaya transportasi yang mahal, belum waktu dan yang lain-lain. Kenapa saya belum bisa menghargai hal-hal yang sebenarnya berharga dalam hidup saya ini? Berhari-hari dalam beberapa jam sekali saya memikirkan botol minum itu tadi.. Seminggu lebih 5 hari, tiba-tiba botol itu sudah muncul di sekitar saya. Beuh! Alhamdulillah, saya girang bukan kepalang. Bapak saya yang menemukan.
Mulai saat ini saya ingin menjaga apa-apa yang saya miliki. Mungkin terkadang apa yang diinginkan tidak selalu yang dibutuhkan ataupun sebaliknya. Ya tapi kita harus bersyukur, karena ternyata apapun yang ada di sekitar kita sudah dipersiapkan untuk digunakan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Manis sekali, dien.. :)
ReplyDeleteLove,
The Picnic Girl
hei din, nicepost!postingan mu mengingatkanku pada banyak hal. hal-hal yang sepele tetapi sangat fital sekali manfaatnya. untung rumahmu ga jalan-jalan ya. hehe
ReplyDelete